Di Pacitan, Jatim ada gua unik, Gua Tabuhan namanya. Seperti namanya, gua ini memiliki stalaktit yang bila ditabuh akan mengeluarkan bunyi seperti gamelan. Kami pun bisa menikmati musik gemelan dengan nyanyian dari para sinden.
Gua Tabuhan berada di Dusun Tabuhan, Desa Wereng, Kecamatan Punung, Pacitan, Jatim. Gua ini merupakan salah satu peninggalan sejarah penting dan sebagai tempat tinggal bagi manusia purba zaman dahulu.
Pagi itu hari tampak cerah. Di Stasiun Kereta Api Lempuyangan, Yogyakarta kami berkumpul bersama dengan para wisatawan lainnya untuk berwisata ke Gua Tabuhan. Gua ini berada sekitar 40 km dari Pacitan, Jatim.
Bus Pariwisata pun menjemput kami di depan Stasiun Lempuyangan. Kemudian, bus pun berangkat dan mengantar kami menuju destinasi pertama yaitu, Gua Tabuhan.
Jarak tempuh selama perjalanan menuju Desa Wereng dari Kota Yogyakarta kurang lebih 3 jam. Kemudian bus pun berhenti tepat di warung makan. Kami pun langsung bergegas turun untuk mengisi perut yang kosong karena perjalanan panjang.
Setelah selesai makan, kami pun bersiap menuju Gua Tabuhan. Kali ini kendaraan yang kami naiki bukan bus, melainkan mobil kecil yang hanya muat untuk 10 orang. Mobil kecil dipilih karena jalan yang kami lalui cukup sempit dan berliku-liku.
Begitu tiba di area tujuan, mulut gua langsung menarik perhatian saya. Lubang selebar 16 m di lereng kawasan karst ini dihiasi dengan puluhan stalaktit batu kapur berwarna putih. Sungguh peninggalan alam yang sangat indah. Batu kapur tersebut mengeluarkan kristal putih yang berkilau seperti batu permata.
Nah, berjalan ke ujung belakang sebelah kanan gua, Anda akan menemukan jawaban hubungan antara gua dan gamelan. Di sana terdapat pemain gamelan dan sinden yang duduk rapi di sana.
Pemain gamelan tersebut berserta penyanyi sinden telah bersiap untuk memberikan suguhan musik Jawa. Musik ini akan dipertunjukkan pada pengunjung yang datang ke tempat tersebut.
Uniknya, nyanyian sinden-sinden ini akan diiringi musik yang berasal dari stalaktit gua. Ya, bila dipukul stalaktit di gua ini akan mengeluarkan bunyi-bunyian seperti musik gamelan.
Untuk mendengarkan dua sampai lima lagu Jawa, Anda harus membayar Rp 100 ribu. Benar-benar tempat wisata yang keren dan pantas untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Selain dapat mengenal sejarah tentang gua, Anda juga akan dihibur dengan alunan musik gamelan khas Jawa.
Gua Tabuhan berada di Dusun Tabuhan, Desa Wereng, Kecamatan Punung, Pacitan, Jatim. Gua ini merupakan salah satu peninggalan sejarah penting dan sebagai tempat tinggal bagi manusia purba zaman dahulu.
Pagi itu hari tampak cerah. Di Stasiun Kereta Api Lempuyangan, Yogyakarta kami berkumpul bersama dengan para wisatawan lainnya untuk berwisata ke Gua Tabuhan. Gua ini berada sekitar 40 km dari Pacitan, Jatim.
Bus Pariwisata pun menjemput kami di depan Stasiun Lempuyangan. Kemudian, bus pun berangkat dan mengantar kami menuju destinasi pertama yaitu, Gua Tabuhan.
Jarak tempuh selama perjalanan menuju Desa Wereng dari Kota Yogyakarta kurang lebih 3 jam. Kemudian bus pun berhenti tepat di warung makan. Kami pun langsung bergegas turun untuk mengisi perut yang kosong karena perjalanan panjang.
Setelah selesai makan, kami pun bersiap menuju Gua Tabuhan. Kali ini kendaraan yang kami naiki bukan bus, melainkan mobil kecil yang hanya muat untuk 10 orang. Mobil kecil dipilih karena jalan yang kami lalui cukup sempit dan berliku-liku.
Begitu tiba di area tujuan, mulut gua langsung menarik perhatian saya. Lubang selebar 16 m di lereng kawasan karst ini dihiasi dengan puluhan stalaktit batu kapur berwarna putih. Sungguh peninggalan alam yang sangat indah. Batu kapur tersebut mengeluarkan kristal putih yang berkilau seperti batu permata.
Nah, berjalan ke ujung belakang sebelah kanan gua, Anda akan menemukan jawaban hubungan antara gua dan gamelan. Di sana terdapat pemain gamelan dan sinden yang duduk rapi di sana.
Pemain gamelan tersebut berserta penyanyi sinden telah bersiap untuk memberikan suguhan musik Jawa. Musik ini akan dipertunjukkan pada pengunjung yang datang ke tempat tersebut.
Uniknya, nyanyian sinden-sinden ini akan diiringi musik yang berasal dari stalaktit gua. Ya, bila dipukul stalaktit di gua ini akan mengeluarkan bunyi-bunyian seperti musik gamelan.
Untuk mendengarkan dua sampai lima lagu Jawa, Anda harus membayar Rp 100 ribu. Benar-benar tempat wisata yang keren dan pantas untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Selain dapat mengenal sejarah tentang gua, Anda juga akan dihibur dengan alunan musik gamelan khas Jawa.
0 komentar:
Posting Komentar